Banyak Ulama Wafat, Bupati Pamekasan Gelar Tahlil Bersama Secara Virtual

Pamekasan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menggelar tahlil bersama secara virtual di Mandhepa Agung Ronggosukowatiguna, untuk mendoakan ulama dan kiai pengasuh pesantren yang meninggal.
“Kami menggelar tahlil untuk para ulama yang wafat,” kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Ahad malam, 4 Juli 2021.
Baca juga: Para Ulama dan Bupati Baddrut Hadiri 100 Hari Wafatnya KHR Ahmad Hasan Baqir
Dalam sebulan terakhir, banyak ulama dan kiai di Kabupaten Pamekasan dan sejumlah kabupaten lain di Jawa Timur yang meninggal dunia dalam waktu hampir bersamaan. Mereka di antaranya, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Nyai Hj Muthi’ah Abdul Muqit dan RKH M Tohir Abdul Hamid, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Miftahul Ulum Ketapang Sampang Nyai Hj Majidah binti KH Miftahul Akhyar, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ketapang Sampang RKH Badruddin Mudatsir, dan Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kaliglagah Jember KH Shofi Soleh.
Serta Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan KH Mohammad Syamsul Arifin, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Mambual Ulum Bira Timur Sampang Nyai Hj Ammatul Latif binti Hifni bin Siroj, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Atieq Al-Jazuli Propp Pamekasan Nyai Wardah Ridlwan, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karang Durin Sampang Nyai Halimah binti Hifni bin Siroj.
Bupati Baddrut menjelaskan tahlil digelar secara virtual karena pemerintah saat ini sedang memberlakukan Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Tahlilan secara virtual akan berlangsung hingga 8 Juli 2021 dan terbuka untuk umum. Dimulai setiap pukul 18.00 WIB. Bisa diikuti melalui platform zoom.
“Masyarakat bisa mengikutinya melalui zoom dengan meeting id: 87269657919 dan passcode: 508460,” ujarnya.
Baca juga: Demi Pamekasan Hebat, Bupati Baddrut Tamam Galakkan Shalawat
Ra Baddrut berharap tahlilan secara virtual ini bisa menjadi contoh kepada masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.
“Kami harap tahlil virtual ini juga bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengindari kerumunan massa, sehingga kita bisa tetap mendoakan para pendahulu kita,” pungkasnya. (ari/onk)