Peluncuran Kartu Pintar Siswa, Bupati KH Busyro Karim: Didiklah Mencintai Indonesia

Direktur Bank Jatim Cabang Sumenep Sigit Tri Atmoko (kanan) menyerahkan kartu pintar siswa kepada Bupati Sumenep KH A Busyro Karim disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Bambang Irianto (santrinews.com/istimewa)

Sumenep – Bupati Sumenep KH A Busyro Karim meminta para guru agar terus memberikan pengabdian yang tulus dalam mendidik anak didik di tengah berbagai kekurangan.

Pemerintah Kabupaten Sumenep terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai inovasi, akses pendidikan, pemenuhan sarana dan prasarana serta kesejahteraan para pendidik.

“Mudah-mudahan setiap kekurangan menjadi introspeksi bersama guna menatap masa depan pendidikan yang lebih cerah,” kata Kiai Busyro pada acara apel peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2019, di area timur Taman Bunga, Senin pagi, 2 Desember 2019.

Baca juga: Dinas Pendidikan Sumenep Luncurkan Kartu Pintar Siswa

Apel HGN 2019 dipimpin Bupati KH Busyro dengan didampingi Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Kepala OPD. Hadir juga para guru.

Menurut Kiai Busyro, keberadaan guru sangat penting dalam membangun sebuah peradaban dunia. “Tanpa peran guru tidak akan mungkin ada sebuah peradaban,” tegasnya.

Karena itu, ia meminta para guru agar memiliki kapasitas dan skill yang memadai. Sebab, guru tidak hanya sekadar mengajar ilmu pengetahuan melainkan harus mampu mencetak pembentukan karakter siswa, yang memiliki jiwa nasionalis, religius, gotong royong, integritas dan mandiri.

“Siswa harus memiliki kecintaan pada negara Indonesia,” kata bupati yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Karimiyyah, Beraji, Gapura

Baca juga: Mengapa Harus Cinta NKRI?

“Perilaku (guru) harus berlandaskan nilai agama, menjunjung tinggi moralitas serta menyiapkan siswa menjadi diri sendiri sesuai bakat dan kemampuannya,” lanjutnya.

Tak kalah penting, seorang harus menjadi suri tauladan bagai muridnya. Ia mengutip sebuah pepatah, “jika gurunya kencing berdiri maka muridnya akan kencing sambil lari.”

“Salah satu tantangan besar eksistensi guru saat ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas menjadi kekuatan utama dalam dunia pendidikan,” pungkasnya.

Luncurkan Kartu Pintar Siswa
Usai apel HGN 2019, Dinas Pendidikan Sumenep meluncurkan kartu pintar atau smart card bagi siswa. Fungsinya untuk absensi di sekolah dan menabung.

Kartu pintar secara simbolis diserahkan oleh Direktur Bank Jatim Cabang Sumenep Sigit Tri Atmoko kepada kepada Bupati KH Busyro dengan disaksikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep Bambang Irianto.

Bambang Irianto, mengatakan, program ini bekerjasama dengan Bank Jatim. Kartu pintar, kata Bambang, memiliki dua fungsi, yakni untuk tabungan dan absensi di sekolah.

“Untuk sementara baru SMPN 1 (Sumenep) sebagai percobaan, selanjutnya akan dikembangkan ke seluruh sekolah,” kata Bambang.

Menurut Bambang, progam kartu pintar merupakan terobosan baru. Program kartu pintar ini tidak tidak mengunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD).

Dengan fungsi itu, orangtua siswa bisa mengetahui apakah anaknya masuk ke sekolah atau tidak, sebab kartu ini terkoneksi dengan orangtua siswa.

“Setiap masuk sekolah siswa harus menggesekkan kartu ini sebagai absensi, kemudian ada pemberitahuan kepada orangtua jika anaknya telah masuk ke sekolah,” tegasnya.

Begitu juga ketika akan pulang dari sekolah. Siswa kembali menggesekkan kartu tersebut. “Nanti secara otomatis juga ada pemberitahuan atau pesan ke nomor Handphone orangtua jika anaknya sudah pulang dari sekolah,” ujarnya.

Selain berfungsi sebagai absensi, kartu cerdas ini juga bisa digunakan para siswa untuk menabung. Dalam hal ini, Dinas Pendidikan Sumenep bekerjasama dengan Bank Jatim.

“Jadi uang tabungan siswa akan lebih aman, sehingga tidak ada lagi kasus tabungan siswa raib karena ulah oknum guru di Sekolah,” tandasnya.

Bambang optimistis pada 2020 para siswa di semua SMP akan memiliki kartu tersebut. “Insyallah tahun depan semua SMP sudah menggunakan smart card,” ujarnya.

Sementara Direktur Bank Jatim Cabang Sumenep, Sigit Tri Atmoko, mengatakan, untuk sementara baru mencetak sebanyak 1500 kartu sebagai uji coba.

Menuru Sigit, kartu ini bukan sekadar kartu, melainkan juga mengajarkan para siswa untuk menabung sejak dini.

“Untuk sementara masih SMP. Selanjutknya konfirmasi ke Disdik yang punya otoritas. Kita (Bank Jatim) hanya menyediakan alatnya saja,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Kiai Busyro juga menyerahkan piala bergilir Bupati Sumenep dalam kegiatan Anugerah Komite Sekolah/Madrasah tingkat SMP/MTs, berbagai piagam dan penghargaan lainnya seperti lomba lingkungan sekolah sehat jenjang SMP. (rus/onk)

Terkait

Akhbar Lainnya

SantriNews Network