659 SD di Sumenep Diizinkan Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

Suasana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan penerapan PTM di SDN II Pajagalan, Kota Sumenep (santrimews.com/mahrus)

Sumenep – Sebanyak 659 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sumenep telah diperbolehkan menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). 524 SDN diberlakukan PTM secara penuh, dan 135 SD lainnya PTM dengan sistem shift.

Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Moh Iksan. Namun, Ia mengaku hanya memberi izin penerapan PTM bagi sekolah yang jumlah siswanya tidak memenuhi jumlah rombangan belajar (rombel).

Iksan menjelasjan, sementara 135 SD lainnya masih melaksanakan PTM dengan sistem shift.

“Intinya siswa itu jangan sampai lebih dari 20 orang per-kelas. Artinya jumlah siswa itu harus dibagi dua saat mau masuk kelas,” kata Iksan sejumlah media, Jumat 19 Maret 2021.

Dari hasil surat edaran (SE) pelaksanaan PTM yang sudah dikeluarkan sejak 20 Januari 2021 lalu, lanjut Iksan, saat ini uji coba PTM penuh bisa dilangsungkan. Tentu tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

“Sejak PTM dilaksanakan, tidak ada temuan siswa yang terkonfirmasi Covid-19,” tuturnya.

Sisi lain, Hadiyanto, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Pangarangan VII, Desa Pangarangan, Kecamatan Kota membenarkan bahwa, Disdik Sumenep memang telah mengizinkan setiap SD untuk melakukan PTM.

“Yang jelas jumlah siswanya tidak memenuhi Rombel, itu boleh melakukan PTM secara penuh,” ujarnya.

Menurutnya, di sekolah tempat dia memimpin, jumlah jam pelajaran uji coba PTM penuh, dilaksanakan selama 4 jam saja.

“Beda dengan SD yang menerapkan PTM dengan sistem shift, masing-masing dilaksanakan selama 2 jam saja,” tuturnya.

Menurutnya, ada jumlah Rombel siswa sebanyak 28 siswa. Sedangkan di SD Pangarangan VII, jumlah terbanyak hanya 15 siswa, yakni kelas II. “Sehingga SD Pangarangan VII melaksanakan uji coba PTM secara penuh,” pungkasnya. (rus/onk)

Terkait

Akhbar Lainnya

SantriNews Network