Meneladani Dua Gus, NU Garda Terdepan Bangun Masyarakat Anti Korupsi

Gus Dur dan Gus Im, dua sosok gus pejuang anti korupsi (santrinews.com/istimewa)
Surabaya – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur akan menggelar Haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ke-12 dan KH Hasyim Wahid (Gus Im) ke-2, pada Kamis malam, 11 Agustus 2022. Haul akan dirangkai dengan Seminar Anti Korupsi.
Kegiatan yang akan berlangsung di Ball Room Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari PWNU Jawa Timur ini bertujuan untuk meneladani kehidupan dua gus itu yang penuh dengan kesederhanaan, kejujuran dan integritas.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Jawa Timur Listyo Santoso.
Baca juga: KH Maktum Jauhari, Kiai Pejuang Antikorupsi Wafat
“Dua gus itu adalah sosok teladan dalam pengelolaan menjadi orang NU. Secara geneologis Gus Dur dan Gus Im adalah cicit dari ulama besar yaitu Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari bahkan populer dalam lingkup nasional tapi hidupnya sederhana,” kata Listyo Santoso, Rabu, 10 Agustus 2022.
“Itu harus menjadi nilai yang diwariskan secara terus menerus kepada generasi yang mengelola NU ke depan yaitu kesederhanaan, keberanian dan kejujuran.”
Ia menjelaskan tema yang diangkat pada acara ini berkaitan dengan anti korupsi karena dua gus ini merupakan sosok yang bersih.
Bahkan Gus Dur yang dulu diturunkan dari jabatan Presiden RI dengan stigma terlibat menyelewengkan dana Bulog dan Brunei Darussalam itu tidak pernah terbukti di pengadilan.
“Kehidupan yang begitu sederhana itu tidak mencerminkan haus akan jabatan dan harta. Sehingga itu menjadi inspirasi bahwa gerakan NU ke depan sebagai gerakan sipil harus punya komitmen betul kepada anti korupsi,” tambahnya.
Baca juga: Gus Yaqut, Gus Dur, dan Diamnya Megawati
Menurutnya, hal ini menjadi gerakan awal PWNU Jawa Timur bahwa NU sebagai gerakan sipil harus menjadi garda terdepan untuk membangun masyarakat anti korupsi.
“Kalau NU punya komitmen moral seperti itu sebagai organisasi massa berbasis agama, otomatis nu menjadi representasi bahwa moralitas keagamaan menjadi bagian penting dalam menyelenggarakan aktivitas organisasi yaitu harus menjauhi sesuatu yang haram dalam konteks ini korupsi,” ujarnya.
Acara ini juga diisi dengan testimoni dari keluarga Gus Dur dan Gus Im yang akan disampaikan oleh Ning Inayah Wahid (putri Gus Dur, Gus Azis Hasyim Wahid (putra Gus Im), dan Dr Umar Wahid (adik Gus Dur).
Selain itu, akan dilakukan deklarasi dan penandatangann pakta integritas di hadapan KPK terkait Pesantren Anti Korupsi, Perguruan Tinggi Anti Korupsi, dan Madrasah Anti Korupsi. (red)