ACT Sediakan Makanan Gratis bagi Para Peziarah Makam Gus Sholah
Jombang – Makam almarhum KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di komplek Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur terus didatangi ribuan peziarah dari berbagai daerah. Selain ziarah, mereka mengirimkan doa dan penghormatan kepada Gus Sholah sampai 7 hari.
Sebagai bentuk penghormatan kepada Gus Sholah dan bela sungkawa, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan armada terbaiknya Humanity Food Truck (HFT) untuk melayani jamuan makan para peziarah atau jamaah takziah dan santri Pondok Pesantren Tebuireng.
Baca juga: Gus Sholah Konsisten Jaga Hubungan NU-Muhammadiyah
Humanity Food Truck didatangkan dari Magelang sejak Rabu, 5 Februari 2020. Mereka setiap hari menyiapkan 1.000 porsi makanan gratis sampai sampai Sabtu, 8 Febaruari 2020, tepat pada tujuh hari wafatnya Gus Sholah.
“Dari kemarin HFT memberikan layanan makan gratis untuk jamaah takziah dan santri. Rencananya HFT akan standby sampai 7 hari sejak meninggalnya Gus Sholah,” kata Kepala ACT Jawa Timur Wahyu Sulistianto Putro, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 7 Februari 2020.
Wahyu mengatakan, setiap hari HFT bisa memproduksi 1000 porsi makanan, dengan harapan dapat membantu jamaah takziyah dan santri. “Juga untuk memberikan penghormatan dan bentuk bela sungkawa ACT atas kepergian salah satu putra terbaik bangsa,” ujarnya.
Baca juga: ACT Distribusikan Daging 5 Ekor Sapi untuk Pengungsi Papua
Partisipasi ACT tersebut mendapat sambutan hangat dari Gus Fahmi, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng.
“Mewakili keluarga besar Pesantren Tebuireng kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ACT yang telah mendukung acara mengirim doa atas wafatnya Gus Sholah, semoga ACT semakin berkah dan dikenal luas masyarakat,” ujar Fahmi.
Gus Sholah meninggal di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, Ahad malam, 2 Februari 2020, pukul 20.55 WIB. Adik kandung Gus Dur itu wafat di usia 77 tahun.
Gus Sholah merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, sekaligus cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari. Ia lahir di Jombang pada 11 September 1942. (red)