Santri At-Taufiqiyah Bluto Wajib Isolasi Mandiri 15 Hari di Rumah

Pintu Gerbang Pondok Pesantren Attaufiqiyah, Bluto, Sumenep (santrinews.com/istimewa)

Sumenep – Pondok Pesantren Attaufiqiyah, Bluto, Sumenep menerapkan aturan wajib mendapatkan surat keterangan sehat dari pihak puskesmas bagi para santri yang akan balik ke pesantren.

Pengasuh Attaufiqiyah KH Imam Hasyim menjelaskan kewajiban santri lainnya, yakni melakukan isolasi secara mandiri selama 15 hari sebelum balik ke pesantren. Selama dalam isolasi, santri jangan sampai berinteraksi dengan orang.

“Sebelum para santri balik harus berisolasi secara mandiri di rumah masing-masing,” kata KH Imam Hasyim, Selasa, 2 Juni 2020.

Menurut Kiai Imam, kewajiban tersebut merupakan ikhtiar pesantren uuntuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang secara nasional angka statistiknya semakin menukik naik.

“Santri balik betul-betul harus steril dari penyakit covid-19,” ungkapnya.

Pondok Pesantren Al-Taufiq dengan jumlah santri yang berkisar 1.600 baik putra atau putri akan membagi arus balik santri menjadi 2 tahap. Tanggal 16 Juni santri putra dan tanggal 17 santri putri.

Selain itu, Pesantren Attaufiqiyah juga telah menempuh upaya lain agar santri yang sudah steril bisa belajar dengan baik dan tenang melalui diadakannya penyemprotan disenfektan di berbagai tempat aktifitas santri seperti, kamar, musholla dan lain-lain.

“Kita pihak Pesantren telah melakukan berbagai langkah mengingat arus balik santri akan segara kembali. Nanti juga akan menggandeng pihak petugas kesehatan untuk melakukan pengecekan,” tugasnya.

Santri yang balik Pesantren yang ditemani oleh wali santri dengan catatan cukup sampai depan Pesantren tanpa harus ikut mengantarkan ke asrama santri. Nanti akan ada petugas tersendiri yang terdiri dari berbagai unsur.

Menjadi harapan KH Imam Hasyim adalah semoga wabah covid-19 segara berakhir berkat pertolongan Allah SWT. “Allah Maha Kuasa, semoga keadaan kembali normal seperti sedia kala,” pungkasnya. (rus/ubaid)

Terkait

AKHBAR Lainnya

SantriNews Network