Resmikan Masjid Tangguh, Bupati Pamekasan Salurkan Bansos kepada 1.295 Takmir

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memantau kegiatan vaksinasi usai meluncurkan Masjid Tangguh Bencana atau ‘Mastana’ Covid-19 di Masjid Agung Asy-Syuhada, Jumat, 27 Agustus 2021 (santrinews.com/istimewa)
Pamekasan – Bupati Pamekasan, Madura, H Baddrut Tamam meresmikan sekaligus meluncurkan Masjid Tangguh Bencana atau ‘Mastana’ Covid-19 di Masjid Agung Assyuhada, Jumat, 27 Agustus 2021. Salah satu langkah Bupati menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk menaati protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.
“Setelah Masjid As-Syuhada ini, peluncuran selanjutnya pada 1.294 masjid lainnya yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan,” kata Baddrut Tamam dalam sambutannya.
Acara peluncuran dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretatis Daerah (Sekda) Totok Hartono, Kepala Dinas Sosial Moch Tarsun, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Akhmad Marsuki, Takmir Masjid Assyuhada, Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan.
Selain meresmikan masjid tangguh, Bupati Baddrut Tamam juga memberikan bantuan kepada takmir masjid berupa beras, masker, hand sanitizer, vitamin, minyak goreng, serta alat penyemprot disinfektan.
Bupati Baddrut mengatakan masjid tangguh merupakan masjid yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam setiap kegiatannya, menyediakan bilik disinfektan, tempat cuci tangan, hand sanitezer, dan menjadi tempat vaksinasi.
Menurut dia, tempat vaksinasi juga merupakan hal penting yang perlu disediakan di masjid. Ia berharap semua pengurus serta jamaah harus divaksin, sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penyebaran virus Corona.
“Kami juga melakukan vaksinasi kepada seluruh pengelola masjid, termasuk juga di dalamnya jika jamaah yang akan melakukan vaksinasi,” kata alumnus Pondok Pesantren Bata-Bata ini.
Ra Baddrut –sapaan akrab Bupati ingin memberikan contoh penerapan protokol kesehatan Covid-19 dimulai dari masjid-masjid sebagai spirit cinta kepada kesehatan guna menjaga para alim ulama, dan masyarakat secara umum.
“Semangat itulah yang menjadi bagian dari kenapa launching bantuan ini, serta vaksinasi dilaksanakan di masjid-masjid. Kesempatan hidup yang diberikan Allah harus kita syukuri dengan cara (taat) prokes,” tegasnya.
Ia menyadari perlu banyak pendekatan yang harus dilakukan Pemkab Pamekasan dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan. Selain pendekatan struktural, yakni dengan menggerakkan aparat keamanan, pendekatan keagamaan juga perlu ditempuh, yakni dengan menggunakan tempat ibadah umat beragama sebagai corong atau media sosialisasi.
Melalui pemanfaatan tempat ibadah ini, Pemkab Pamekasan ingin agar para penganutnya bisa mentaati ketentuan yang ditetapkan oleh pengelola tempat ibadah dalam menaati ketentuan protokol kesehatan.
Ra Baddrut mewanti-wanti agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan untuk melindungi diri, keluarga dan masyarakat lainnya sebagai satu bangsa dari wabah Covid-19.
“Syukur alhamdulillah kalau semua stake holder bersama-sama gotong royong bergandengan tangan, tidak hanya melindungi kita sendiri, tetangga, saudara dan melindungi semua elemen yang lain akan bahaya Covid-19 mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik,” tandasnya.
Ia juga mengajak semua tokoh agama dan para ulama agar bisa menjadi motor penggerak dalam penegakan disiplin protokol kesehatan bagi masyarakat. Sebab, menurut dia, jika masyarakat taat pada protokol kesehatan, maka kemungkinan penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
Ia menambahkan ikhtiar mematuhi protokol kesehatan juga berdampak terhadap perbaikan ekonomi masyarakat yang selama ini lemah akibat pandemi Covid-19. Sebab, jika kasus Covid-19 naik, dipastikan ekonomi akan turun lantaran wabah ini tidak menghendaki kerumunan.
“Bagaimana caranya ekonomi kita bangkit, solusinya adalah pandemi segera berakhir,” pungkas mantan anggota DPRD Jawa Timur dua periode ini. (red)