Wapres KH Maruf Amin Resmikan Menara Masjid Syaikhona KH Ghozali di Bangkalan

Bangkalan – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meresmikan Menara Masjid Syaikhona KH Ghozali bin Abdussalam di Pondok Pesantren Hidayatullah Al-Muhajirin, Paserean Bawah Buduran, Kabupaten Bangkalan, Kamis, 13 Januari 2022.
Peresmian yang juga dihadiri antara lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Bangkalan KHR Abdul Latif Amin Imron itu dilakukan Kiai Ma’ruf Amin di sela kunjungan kerjanya ke Pulau Madura, Jawa Timur.
Kiai Ma’ruf Amin mengatakan bahwa menara masjid tersebut merupakan lambang cita-cita tinggi sebagai bagian dari iman.
“Saya merasa bahwa acara peresmian menara ini penting. Menara ini harus kita lambangkan sebagai simbol daripada cita-cita yang tinggi karena cita-cita yang tinggi itu merupakan bagian dari iman,” ujarnya.
Cita-cita tinggi, lanjutnya, merupakan dasar kuat bagi seorang individu untuk berubah menjadi lebih baik dan mencapai yang terbaik dalam kehidupan.
“Cita-cita yang tinggi ini penting buat kita, bagi umat Islam, di dalam melaksanakan berbagai upaya dalam memperkuat diri, memperkuat iman,” katanya.
Upaya untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik tersebut juga tercermin dalam fungsi pesantren, yakni sebagai pusat pendidikan, pusat dakwah, dan pusat pemberdayaan masyarakat.
Oleh karena itu, Kiai Ma’ruf menekankan pentingnya proses perbaikan di dalam lembaga pendidikan Islam pondok pesantren secara berkelanjutan.
“Melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan, secara sustainable, sehingga terjadi proses perbaikan-perbaikan. Bahasa sekarangnya namanya inovasi, ada inovasi, continuous improvement karena memang selalu ada pembaharuan-pembaharuan yang baik itu,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Al-Muhajirin Herry Santoso mengatakan bahwa Menara Masjid Syaikhona KH Ghozali bin Abdussalam dibangun selama 5 bulan, mulai 30 Juli 2021 hingga selesai pada 30 Desember 2021.
Menara masjid tersebut memiliki tinggi 56 meter dengan mengambil arti dari lima rukun Islam dan enam rukun iman.
Pengerjaan menara masjid tersebut dilakukan oleh para santri dan alumni Pondok Pesantren Hidayatullah Al-Muhajirin serta dibantu oleh masyarakat sekitar dengan menghabiskan dana lebih dari Rp2 miliar lebih.
“Semua dana terkumpul dari bantuan para santri, alumni, dan juga para dermawan. Untuk itu, kami ucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada semua yang sudah mendukung, memberikan motivasi dan semangat serta doa,” ujar Herry. (red)