Kurangi Pengangguran, Pemkab Sumenep Gelar Pelatihan Menjahit dan Tata Boga
Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat menemui peserta pelatihan tata boga (santrinews.com/istimewa)
Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus berikhtiar menurunkan angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu ikhtiar yang dilakukan adalah dengan memberikan keterampilan agar bisa membuka lapangan kerja.
“Kesempatan membuka lapangan kerja harus dilakukan dengan memberikan berbagai macam pelatihan kepada masyarakat, sehingga bisa mengurangi angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Rabu, 8 Juni 2022.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep tahun 2020 mencapai 2,84 persen dan menurun menjadi 2,31 persen pada 2021.
Pemkab Sumenep melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja memberikan pelatihan menjahit dan tata boga kepada 75 orang, di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kepulauan Arjasa.
“Melalui pelatihan seperti ini, para peserta bisa menjalankan usaha dengan optimal dan efektif,” ujar Bupati Fauzi.
Pelatihan kerja berdasarkan unit kompetensi dilaksanakan sejak 4 sampai 27 Juni 2022 di UPT BLK Kepulauan Arjasa, dan dibuka langsung oleh Bupati Fauzi saat melakukan safari kepulauan di Kecamatan (Pulau) Arjasa beberapa waktu lalu.
Terpisah Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi menjelaskan, saat ini, pelatihan yang dilaksanakan ada perubahan konsep.
Pada tahun sebelumnya peserta pelatihan hanya mendapatkan kompetensi atau sertifikat, pada tahun ini peserta juga memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) serta fasilitasi perbankan Bank Jatim melalui program KUR.
“Kami memberikan peserta pelatihan NIB yang diterbitkan oleh Lembaga OSS, berkolaborasi dengan Bank Jatim melalui program KUR murah untuk memberikan pinjaman modal agar mereka mengembangkan usahanya,” ujarnya.
Karena itu, ia berharap seluruh peserta supaya mengikuti pelatihan secara maksimal, sehingga kegiatan itu memberikan dampak positif untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan.
“Pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan, keterampilan teknis dan siap kerja agar tumbuh dan berkembang secara mandiri dalam rangka mencetak tenaga kerja kompeten di bidang keterampilan menjahit dan tata boga,” ujarnya. (rus/red)