Kembangkan Usaha Peternakan Berbasis Pesantren, Pemkab Pamekasan Gandeng UGM

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam (baju putih) bersama akademisi Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta meninjau usaha ternak di Pondok Pesantren Sumber Bungur, Pakong, Pamekasan, pada Kamis, 19 Mei 2022 (santrinews.com/istimewa)

Pamekasan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan berkomitmen mengembangkan usaha peternakan berbasis pesantren sebagai upaya mendorong kemandirian ekonomi dan mendidik santri memiliki keterampilan beternak.

Komitmen itu diwujudkan dengan bekerjasama dengan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogakarta.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan, pada tahun 2022 ini terdapat 13 pondok pesantren di Pamekasan yang menjadi pilot projeck dalam program ‘Agri Santriprenuer’.

“Ada 13 lembaga yang menjadi pilot project dalam program kemandirian pesantren berbasis agri santriprenuer tahun ini,” kata Bupati Baddrut di Pamekasan, Ahad, 22 Mei 2022.

Baca juga: Pesantren Darul Quran Yogyakarta Beli GeNose Buatan UGM

Salah satunya Pondok Pesantren Sumber Bungur, Desa Pakong, Kecamatan Pakong. Bahkan, tidak hanya usaha peternakan, pesantren ini juga mengembangkan usaha pertanian.

Pada Kamis, 19 Mei 2022, Bupati Baddrut telah meresmikan ‘Pesantren Agri Santriprenuer’ di Pondok Pesantren Sumber Bungur, Pakong.

Dalam peresmian itu juga ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara Bupati Pamekasan, Kemenag Pamekasan dan Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Pamekasan.

Selama belajar di pesantren, para santri bisa memilih jenis usaha yang hendak dikembangkan sebagai bekal apabila nantinya mereka kembali ke masyarakat, baik usaha peternakan, maupun usaha pertanian.

“Jadi, di samping akan menjadi usaha mandiri pesantren, peternakan dan pertanian yang dikembangkan di pesantren ini juga akan menjadi sarana pembelajaran para santri,” ujar mantan anggota DPRD Jatim dua periode ini.

Untuk mewujudkan program ini, Pemkab Pamekasan menyediakan dana hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Pamekasan Ajib Abdullah mengatakan, penyediaan dana hibah itu karena program tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong para santri memiliki kemampuan beternak dan bertani.

Baca juga: Sidak Gudang Tembakau, Bupati Pamekasan: Petani Harus Dilindungi

“Selain mempersiapkan potensi santri, program tersebut juga mendukung ketahanan pangan nasional, karena itu, program baik ini dipandang perlu untuk mendapatkan dukungan dari anggaran pemerintah daerah,” ujarnya.

Total jumlah pondok pesantren di Pamekasan sebanyak 218 lembaga, tersebar di 13 kecamatan, dengan jumlah santri sebanyak 55.001 orang. Mereka terdiri dari 36.101 orang santri mukim, dan sebanyak 18.900 orang sisanya tidak mukim atau tidak tinggal di pesantren. (red/shir)

Terkait

Akhbar Lainnya

SantriNews Network