Dinkes Sumenep Tracing 7 Desa di Kecamatan Saronggi

Kepala Dinas Kesehatan Sumenep Agus Mulyono
Sumenep – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep melakukan berbagai langkah setelah diberlakukan lockdown terhadap tujuh desa di Kecamatan Saronggi, mulai Senin, 21 September 2020.
Kabijakan isolasi itu diambil setelah enam warga di tujuh desa tersebut meninggal karena terpapar virus Corona atau Covid-19, sementara tiga puluh enam lainnya dinyatakan positif.
Tujuh desa tersebut adalah Desa Saroka, Lebun Dadap Barat, Kebun Dadap Timur, Tanah Merah, Langsar, Tanjung, dan Desa Pagar Batu.
Kepala Dinas Kesehatan Sumenep Agus Molyono mengatakan kebijakan lockdown dibarengi dengan berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona.
Diantaranya melakukan tracing dan pemantauan penyakit tidak menular (PTM).
“Penyakit tidak menular atau yang biasa disebut PTM ini juga sebagai pemicu Virus Corona,” kata Agus Molyono, Selasa, 22 September 2020.
Yang dimaksud dengan PTM ini, jelasnya, salah satunya pemicu tekanan darah tinggi, kencing manis, atau diabetes dan penyakit jantung. “Yang demikian itu harus dilakukan tracing ketat,” tegasnya.
Langkah berikutnya, lanjut Agus, dilakukan screening ketat terhadap pengorbit virus Corona, dan kalau ternyata ada gejala maka akan dilakukan rapid tes. “Jika ternyata hasilnya positif akan dilakukan swab,” ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (BP3S) Sumenep Hj Kusmawati menambahkan, untuk di Kecamatan Saronggi juga disediakan cairan desinfektan di semua rumah warga yang dinyatakan terkonfirmasi.
“Semua upaya pencegahan itu, mulai dari screening, tracing, rapid tes dan swab, termasuk penyediaan cairan desinfektan itu tidak dipungut biaya alias gratis,” pungkas istri mantan Ketua DPRD Sumenep, H Herman Dali Kusuma ini. (rus/onk)