Wabup Pamekasan: Santri Berperan Besar Wujudkan Perdamaian Dunia

Wakil Bupati Pamekasan Raja’e melepas Apel Akbar Hari Santri Nasional 2019 (santrinews.com/istimewa)

Pamekasan – Wakil Bupati Pamekasan Raja’e mengajak agar peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 dijadikan momentum bagi para santri khususnya untuk kembali mengambil ambil bagian dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.

“Peringatan hari santri tahun ini mengambil tema Santri Untuk Perdamaian Dunia. Kita bangsa Indonesia sekarang menghadapi ujian berat ada sekian banyak gejolak di daerah. Dan momentum hari santri ini harus dijadikan awal untuk tegaknya semangat perdamaian itu,” ujarnya.

Kepada wartawan usai menjadi Pembina dalam Apel Akbar dalam rangka HSN 2019 di lapangan Nagara Bhakti Pamekasan, Selasa, 22 Oktober 2019, Raja’e mengungkapkan bahwa santri memilik peran besar dalam menegakkan perdamaian dunia, karena santri memiliki sikap inklusif dalam berfikir, berpijak dan cara pandang utama terhadap NKRI.

Menurut Raja’e, santri memiliki kekuatan luar biasa yang selama ini kurang banyak dikenal publik. Karena itu, santri sudah selayaknya diberi atensi dan apresiasi untuk menjadi bagian dari pembangunan.

“Saya berharap santri terus belajar dengan gigih, giat, dan istikamah karena santri adalah harapan bangsa dan harapan kita bersama. Jadilah santri yang hebat,” pesannya.

Pemkab Pamekasan mengapresiasi terhadap peringatan HSN 2019. Bentuknya, pertama, Pemkab Pamekasan telah memeberikan penghargaan kepada para santri berprestasi.

Kedua, pondok pesantren, masjid dan yayasan yang tanahnya belum berakta wakaf akan diberikan bantuan untuk legalisasinya.

Ketiga, Pemkab akan melakukan penertiban data lembaga pendidikan, dan keempat pada tahun 2020 mendatang akan ada beasiswa bagi santri miskin yang berprestasi.

Dalam rangkaian peringatan HSN 2019, Pemkab Pamekasan mengeluarkan surat himbauan kepada seluruh aparat sipil negara di lingkungan Pemkab Pamekasan agar menggunakan busana santri selama menjalankan tugas memberikan pelayanan pada masyarakat. Himbauan ini berlaku selama empat hari, mulai Selasa-Jumat, 22-25 Oktober 2019.

“Ini semua dilakukan agar selain dapat memgambil ibrah dari nilai nilai positif santri, yang paling penting adalah agar kita tidak melupakan peran santri dalam upaya melepaskan diri dari penjajahan hingga menacpai kemerdekaan,” pungkasnya. (red)

Terkait

Akhbar Lainnya

SantriNews Network