Restu Kiai Bata-Bata, Santri Ini Terpanggil Majukan Desa

Pamekasan – Usai lama menuntut ilmu dan mengabdi di pesantren, Sholehuddin, 34 tahun, kembali ke tempat kelahirannya di desa Waru Timur, Kecamatan Waru, Pamekasan. Sekian tahun berkiprah di tengah masyarakat, ia kini bertekad maju sebagai calon kepala desa.
Tekad Ustaz Sholeh –panggilan Sholehuddin— itu muncul berawal dari dorongan para tokoh masyarakat dan pengusaha.
Belakangan, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata RKH Tohir Abd Hamid bahkan memberikan restu. Ustaz Sholeh adalah alumni Pondok Pesantren Bata-Bata.
“Jika diperkenankan saya minta doa dan dukungannya dari masyarakat, tokoh dan warga desa Waru Timur, semoga niatan baik saya ini dikabulkan Allah,” kata Ustaz Sholeh kepada wartawan, Sabtu, 27 Maret 2021.
Baca juga: Pesantren Berperan Wujudkan Desa Mandiri
Pria kelahiran 27 Juni 1987 ini mengaku terpanggil untuk maju sebagai calon kepala desa setelah sekian tahun melihat kondisi desa dan masyarakat.
“Kami ingin membuat perubahan desa untuk lebih maju dan berkualitas. Masyarakat bisa lebih sejahtera secara ekonomi, infrastruktur yang baik,” tegasnya.
Tujuan itu akan ia wujudkan dengan cara memanfaatkan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk kepentingan masyarakat, serta mengoptimalkan dana hibah untuk infrastruktur dan pembangunan masyarakat desa.
“Juga optimalisasi Balai Desa sebagai pusat administrasi desa yang selama ini tidak terurus, serta memaksimalkan pelayanan perangkat desa sesuai fungsi dan tugasnya untuk mempermudah pelayanan masyarakat desa, dan yang paling utama rasa persaudaraan yang tetap terjalin dengan baik,” ujarnya.
Baca juga: Sinergi Pesantren Membangun Desa
Ia menjelaskan, sebagian besar usaha warga desa Waru Timur adalah petani yang dalam beberapa tahun terakhir boleh dikatakan sangat memprihatinkan akibat kurangnya maksimalisasi kelompok tani dan disfungsi pengembangan desa.
Karena itu, bila nanti dipercaya menjadi kepala desa Ustaz Sholeh akan memperbaiki tata kelola pemerintahan desa dengan memanfaatkan kecanggihan digitalisasi.
“Ingin menjadikan desa lebih baik dari segi infrastruktur, pelayanan dan memanfaatkan kecanggihan digitalisasi yang bisa diambil manfaat oleh masyarakat,” tandasnya.
Tak kalah penting ia akan membantu pemasaran hasil bumi masyarakat melalui optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“BUMDes harus dioptimalkan agar bisa diambil manfaat oleh masyarakat sekitar khususnya warga Waru Timur, sehingga bisa membantu para petani, baik permodalan maupun pemasaran hasil bumi yang bisa diolah ataupun mentahannya,” ujarnya.
Ada 74 desa dari 13 Kecamatan di Kabupaten Pamekasan yang bakal melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak pada 2021. Hingga sekarang pemerintah belum menentukan waktu pelaksanaannya. (red)