Pilbup Sumenep 2020

Purna Tugas Relawan Ra Mamak dan Sejarah Baru Politik Arus Bawah

SumenepRelawan Ra Mamak sudah resmi purna tugas setelah 14 bulan lebih berikhtiar dalam momentum politik menghadapi Pilkada Sumenep 2020. Ikhtiar mereka mengusung KH Mohammad Shalahuddin Warits alias Ra Mamak sebagai bakal calon bupati Sumenep.

Gagal mengusung Ra Mamak, kini para relawan pun secara pribadi bebas menentukan pilihan politik. Begitu juga keluarga besar pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk. Tidak lagi satu komando dalam memilih pasangan calon bupati, melainkan secara pribadi.

Baca juga: Umar bin Abdul Aziz di Era Dinasti Umayyah, Ra Mamak di Pilkada Sumenep 2020

“Tugas para relawan sudah purna, maka saya persilakan (para relawan), saya memberikan kebebasan memilih,” kata Ra Mamak usai acara Purna Tugas Relawan Ra Mamak dan Taaruf Calon Bupati Sumenep, di Hotel Utami Sumekar, Ahad, 22 November 2020.

Selain para relawan Ra Mamak, acara itu juga dihadiri dua calon bupati Sumenep, Achmad Fauzi dan Fattah Jasin. Keduanya juga diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan visi-misinya.

Ra Mamak menegaskan sengaja mendatangkan dua calon sebagai penegasan bahwa Relawan Ra Mamak tidak ada di kubu manapun.

Baca juga: Doakan Fattah Jasin, Kiai Azaim Titip Nasib Tanah dan Kepulauan Sumenep

Ia pun mengimbau agar seluruh relawannya tetap menjaga akhlak dalam momentum Pilkada Sumenep 2020. “Yang penting jangan sampai menjelekkan Paslon atau partai manapun,” tegasnya.

Politik Arus Bawah
Relawan dan loyalis Ra Mamak resmi mulai bergerak sejak deklarasi di Water Park Sumekar, pada Ahad, 15 September 2019 lalu.

Kala itu Ketua Relawan Ra Mamak, Kiai Fathol Bari mengatakan bahwa Ra Mamak sejatinya tidak mau mencalonkan diri, melainkan karena ada dorongan dari masyarakat bawah. Ra Mamak pun akhirnya menyambut baik keinginan tersebut.

“Ini benar-benar keinginan kami dari bawah bukan Ra Mamak yang meminta,” kata Kiai Fathol Bari dalam deklarasi yang mengusung tema “Satukan Tekad Membangun Sumenep” itu.

“Ini bukan gerakan politik yang biasa dari atas ke bawah melainkan dari bawah ke atas.”

Baca juga: 4 Tahun Jabat Wakil Bupati Sumenep, Kekayaan Achmad Fauzi Naik Rp6,1 Miliar

Menurut Kiai Fathol, gerakan politik ini merupakan sejarah baru politik di Kabupaten Sumenep, mengingat lazimnya calon bupati diusung oleh beberapa partai koalisi, kemudian disuarakan ke bawah.

“Ini berbeda partai-partai politik bisa punya ketertarikan untuk berkolisi sama rakyat bukan rakyat yang diajak berkoalisi,” tegasnya.

KPU Sumenep telah menetapkan dua pasangan calon bupati Sumenep 2020, yakni Achmad Fauzi-Nyai Dewi Khalifah, dan Fattah Jasin-Kiai Ali Fikri. (ari/onk)

Terkait

Akhbar Lainnya

SantriNews Network