Pastikan Tes CPNS Bebas Intervensi, BKPSDM Sumenep Pasang 10 CCTV

Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi didampingi Kepala BKPSDM Sumenep Abd Madjid memantau tes seleksi CPNS di gedung SKD Batuan, Senin 27 Januari 2020 (santrinews.com/mahrus)
Sumenep – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Kabupaten Sumenep melaksanakan tes seleksi kompetensi dasar (SKD) bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN).
Diikuti 270 CPNS, pelaksanaan tes berlangsung selama 10 hari, mulai 27 Januari-5 Februari 2020. Untuk memastikan pelaksanaan tes steril dari upaya KKN dan pungli, BKPSDM memasang 10 CCTV.
“CCTV kami pasang di ruang tes dan sekitar ruang pelaksanaan tes,” kata Kepala BKPSDM Sumenep, Abd Madjid, usai pembukaan tes di Gedung Sarana Kegiatan Diklat Batuan, Senin 27 Januari 2020.
Baca juga: Pemerintah Siapkan 361 Titik Lokasi Tes SKD CPNS
Bahkan, kata Madjid, BKPSDM juga melibatkan tim Saber Pungli dalam pelaksanaan rekrutmen PNS. Ia meminta agar para peserta tidak percaya pada iming-iming siapapun yang menjanjikan bisa meloloskan tes.
“Ingat, tes ini menggunakan sistem computer assisted tes (CAT). Jadi saat peserta selesai mengerjakan soal, hasilnya bisa langsung diketahui,” tegasnya.
Sebanyak 6.352 CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep mulai mengikuti tes secara bertahap. Formasi yang dibutuhkan sebanyak 310 orang, terdiri dari tenaga kesehatan, tenaga pendidik, serta tenaga teknis lainnya.
Ia menjamin tidak permainan dalam proses rekrutmen PNS. “Peserta akan tahu sendiri secara langsung lulus dan tidaknya. Jadi tidak akan ada permainan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi berharap, seleksi CPNS akan mampu melahirkan abdi negara yang berintegritas.
“Semoga seleksi yang sangat ketat ini bisa melahirkan ASN terbaik, berintegritas,” kata Fauzi usai membuka tes rekruitmen CPNS.
Ia mengingatkan agar peserta tidak percaya kepada siapapun yang menjanjikan keluluasan. Ia memastikan seleksi CPNS bebas dari intervensi siapapun, baik pejabat maupun politisi, karena sudah tes menggunakan sistem CAT.
“Kita pastikan tidak akan ada intervensi dari siapapun. Tunjukkan kemampuan yang (kalian) miliki secara optimal,” pesannya. (rus/ari)