ISNU Sumenep Dorong Pemkab Bentuk Dewan Riset

Pengurus ISNU Sumenep berfoto bersama Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi, usai silaturahmi dan rapat koordinasi, Rabu, 26 Februari 2020 (santrinews.com/mahrus)

Sumenep – Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nadhlatul Ulama (ISNU) Sumenep mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep agar segera membentuk Dewan Riset Daerah (DRD) dengan melibatkan para sarjana.

DRD ini sangat penting sebagai wadah kajian,” kata Ketua PC ISNU Sumenep KH Mohammad Husnan A Nafi’ usai silaturahmi dan rapat koordinasi di Rumah Dinas Wakil Bupati Sumenep, Rabu, 26 Februari 2020.

Baca juga: Sukseskan Visit Sumenep 2018, ISNU Minta Pemkab Berdayakan Potensi Lokal

Silaturahmi dan Rakor ini diikuti dewan ahli dan pengurus ISNU, diantaranya Kiai Ahmad Halimi (ekonom), Ali Humaidi (dosen IAIN Madura), Tiodari Hammam (tokoh), Rausi Samorano (advokat), Ajimuddin (pengamat politik), Dr Asyari (akademisi), dan Muhammad Suhaidi RB (dosen STKIP Sumenep).

Hadir juga Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Sekretaris Pemkab Sumenep Edy Rasiadi, dan Kepala Dinsos Sumenep Muhammad Iksan.

Hosnan menjelaskan, sampai sekarang di Sumenep belum ada lembaga independen dalam melakukan kajian dan riset yang bertanggungjawab memberikan masukan pembangunan daerah dan kajian kebijakan.

Dorongan membentuk DRD tersebut muncul mengingat Sumenep masih masuk kategori kabupaten termiskin kedua di Jawa Timur.

Secara nasional, DRD bernaung dalam Dewan Riset Nasional (DRN) sesuai amanah UU Nomor 18 Tahun 2002. DRD berisi akademisi, praktisi, jurnalis, dan pengusaha, sesuai kebutuhan daerah. Tugasnya melakukan kajian untuk menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan.

Rakor juga menyoroti pembangunan desa. Menurut Hosnan, selama ini pembangunan di desa terkesan asal-asalan, tanpa melalui kajian dan riset.

“Rakor bersama dewan ahli tadi juga merumuskan bagaimana pembangunan desa agar tidak asal copy paste,” tegas dosen INSTIKA Guluk-Guluk ini.

Baca juga: Wabup Fauzi Minta Fatayat NU Sumenep Perluas Kemitraan

Saat ini, lanjut Hosnan, ISNU Sumenep tengah melakukan kajian beberapa kabijakan di desa. Ia menyebut banyak program DD/ADD yang tidak melalui kajian matang. Termasuk BUMDes yang dinilai banyak bermasalah.

Sesuai misi yang diusung “Membangun Desa Berbasis Riset”, ISNU Sumenep siap menjadi mitra strategis pemerintah. Hosnan berharap, Pemerintah Desa agar melibatkan para sarjana untuk ikut andil dalam merencanakan pembangunan desa.

ISNU mendorong pemerintah untuk melibatkan para sarjana yang ada di desa,” pungkasnya. (rus/onk)

Terkait

Akhbar Lainnya

SantriNews Network