Bupati Pamekasan Resmikan Pesantren Berbasis Agri Santripreneur

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menandatangani kerjasama program kemandirian pesantren usai meresmikan pesantren berbasis agri santriprenuer di Pondok Pesantren Sumber Bungur Pakong (santrinews.com/istimewa)
Pamekasan – Bupati Pamekasan H Baddrut Tamam meresmikan pesantren berbasis Agri Santriprenuer di Pondok Pesantren Sumber Bungur, Kecamatan Pakong, Kamis, 19 Mei 2022. Ini satu diantara program kemandirian pesantren.
Acara peresmian ditandai dengan tabuh gong, dilanjutkan penanaman bibit pisang cavendish, penanaman bibit ikan lele dan nila, pemberian pakan ayam dan pemantauan lokasi lahan pertanian pondok pesantren Sumber Bungur.
Baca juga: Kementerian BUMN-Pesantren Kolaborasi untuk Bangun Ekonomi Nasional
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Bupati Pamekasan, Kemenag Pamekasan dan Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Pamekasan.
Turut hadir menyaksikan para ulama, tokoh masyarakat, dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Termasuk pembicara ahli dari UGM Yogyakarta, Prof Ali Agus.
“Kegiatan ini adalah bagian dari bentuk fasilitasi sarana belajar bagi generasi muda di kalangan santri, menumbuhkan semangat santriprenuer di bidang pertanian, juga sebagai sarana kemandirian pesantren,” ujar Bupati Baddrut Tamam.
Ia mengatakan, program ini sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di kalangan santri. Sehingga, partisipasi pondok pesantren membangun kemandirian santri melalui program itu harus digalakkan.
“Kemenag RI sebagai pemegang kebijakan pesantren, kami Pemkab Pamekasan kebijakan di bidang pertanian dan LPPNU sebagai pembimbing dan juga bisa menjadi off taker. Tentunya mitra-mitra lainnya untuk pengembangan pertanian di pesantren untuk tumbuh kembangnya Agri Santriprenuer akan terus berkembang,” tandasnya.
Baca juga: Jejak Perjuangan Kiai Ahmad Muzammil: Putra Bangkalan, Perintis Pesantren di Yogyakarta
Ia menegaskan, Pemkab Pamekasan berkomitmen akan menfasilitasi pondok pesantren yang ingin berpartisipasi mensukseskan ketahanan pangan melalui program kemandirian pesantren berbasis agri santriprenuer di 13 kecamatan.
Sementara itu, Kepala Kemenag Pamekasan Mawardi mengatakan, kemandirian pesantren melalui inkubasi bisnis menjadi salah satu perhatian dari Kementerian Agama RI.
Menurut dia, Agri Santriprenuer harus dikembangkan sebagai gerakan jihad ketahanan pangan dari santri untuk santri. Dan pesantren memiliki potensi itu semua.
“Santri-santri saat berada di pesantren tidak hanya menjadi konsumen dan bisa menjadi bekal setelah nantinya kembali dalam lingkungan sosial di luar pesantren,” pungkasnya. (rus/red)