Kemensos-Madura Idea Foundation Bekali Skill Eks Buruh Migran

Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Migran Korban Perdagangan Orang Kementerian Sosial RI Dian Bulan Sari menyerahkan bantuan kepada para eks buruh migran melalui Direktur Madura Idea Foundation, Moh Fudhali (santrinews.com/mahrus)

Sumenep – Kementerian Sosial bekerjasama dengan Madura Idea Foundation, memberikan pembinaan sosial dan keterampilan kepada para buruh Migran Korban Perdagangan Orang (M-KPO).

“Salah satu tugas Kemensos adalah melakukan penanganan terhadap WNI-M KPO atau buruh migran yang bermasalah,” kata Dian Bulan Sari.

Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial (RSTS) dan Migran Korban Perdagangan Orang (M- KPO) Kementerian Sosial RI ini menyampaikan hal tersebut saat pembukaan bimbingan sosial di Gedung Ki Hajar Dewantara Sumenep, Kamis, 24 Oktober 2019.

Baca juga: TKI Taiwan Bangun SMP Islam Terpadu

Bimbingan sosial dan keterampilan yang diikuti para eks buruh migrant ini akan berlangsung selama dua hari hingga Jumat besok, 25 Oktober 2019.

Dian menjelaskan, persoalan sosial terutama terkait tenaga kerja di luar negeri perlu ada sosialisasi agar masyarakat paham.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengatahuan, skill kepada WNI K-PO,” tegasnya.

Menurut Dian, bimbingan sosial dan keterampilan sangat penting agar para eks buruh migran bisa lebih inovatif dan kreatif dalam mengembangkan usaha sehingga mereka bisa mandiri.

Baca juga: Mensos Khofifah Shalat Idul Adha Bersama Warga Tolikara

Setiap tahun Kementerian Sosial RI memulangkan tenaga kerja berkisar 20 ribu pekerja. Ini sesuai perintah dalam Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang, pemerintah berkewajiban memulangkan tenaga kerja imigran.

Direktur Madura Idea Foundation, Moh Fudhali, mengatakan, warga Madura tercatat cukup banyak yang bekerja di luar negeri, terutama di Malaysia. Sebagian diantaranya ilegal.

“Kemensos sangat tepat memberikan pembinaan dan keterampilan bagi eks buruh migran di Madura. Harapannya nanti bisa mengubah mindset masyarakat,” kata pria asal Pamekasan ini. (rus/onk)

Terkait

No post

AKHBAR Lainnya

SantriNews Network