Pilbup Sumenep 2020

Gus Ibad Beberkan Tiga Kriteria Calon Bupati Sumenep

Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Mathali

Sumenep – Gerilya para calon bupati Sumenep semakin gencar. Berbagai kegiatan, baik sosial maupun kegamaan, melibatkan para calon bupati. Karena itu, Mohammad Saifa Ibadillah, selaku ketua umum Ikatan Keluarga Alumni Mathali’ul Anwar (IKAMA) memberikan imbauan.

“Saya kira bagus para calon bupati ini menyapa masyarakat. Biar mereka tahu kondisi masyarakat, dan masyarakat tahu mereka. Pas coblosan nanti masyarakat sudah tahu, mana yang pas dan cocok dengan cita-cita mereka melihat Sumenep lebih baik,” jelas Gus Ibad -panggilan akrab Mohammad Saifa Ibadillah, di kediamannya, Jl. Kartini, gang IV, Pangarangan, Kamis, 20 Februari 2020.

Baca juga: Menghadirkan Narasi Politik Khas Kaum Pesantren

Gus Ibad juga berharap, kehadiran para calon bupati membawa optimisme dan harapan baru bagi Sumenep. Mereka datang, tambahnya, harus dengan gagasan dan komitmen yang kuat dalam meyakinkan masyarakat.

“Masyarakat sekarang sudah pintar memilih. Sudah bisa membedakan cabup yang hanya bisa bicara tapi tidak bisa kerja, dan cabup yang bisa bicara sekaligus kerja,” jelasnya.

Disinggung siapa sosok yang pas memimpin Sumenep, Gus Ibad memberikan tiga kriteria yang akan menjadi patokannya dalam memilih.

“Pertama, saya akan memilih cabup yang bersih. Tolok ukur bersih bermacam-macam. Yaa, bisa tidak pernah disangkut-pautkan dengan kasus korupsi. Bisa karena kejujurannya. Bisa karena integritasnya dalam bekerja,” urai Gus Ibad.

Baca juga: Sumenep Butuh Sosok Pemimpin Ahli Strategi Seperti Arya Wiraraja

Kedua, tambah Gus Ibad, cabup itu harus punya pengalaman yang cukup sebagai bekal mengelola Sumenep.

“Kalau istilahnya anak santri, pengalaman itu seperti nahwu. Tanpa nahwu segala kalam, pembicaraan sulit dipahami. Dan yang ketiga, tentunya punya visi-misi yang sesuai dengan kultur masyarakat Sumenep,” jelasnya.

Gus Ibad mencontohkan, program visit Sumenep tahun kemarin masih banyak menyisakan pertanyaan. Selain masyarakat tidak merasakan dampaknya, jumlah pengunjung destinasi wisata semakin merosot.

“Saya berharap, para cabup kita punya sense yang sama dengan keinginan masyarakat Sumenep, terutama kaum santri,” pungkas Gus Ibad. (hed/onk)

Terkait

AKHBAR Lainnya

SantriNews Network