BMT NU Jatim dan Pengelolaan Tanah Rakyat

Gedung Kantor Pusat BMT NU Jawa Timur di Jalan Gapura, Sumenep (santrinews.com/istimewa)
Sumenep – Keberadaan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan (KSPP) Syariah Baitul Maal wat Tamwil Nuansa Umat (BMT NU) Jawa Timur membuat masyarakat bisa mengelola lahannya menjadi lebih produktif.
Hal tersebut disampaikan Direktur BMT NU Jatim, Masyudi kepada SantriNews di Kantor Pusat BMT NU di Kecamatan Gapura, Rabu, 1 Juli 2020.
“Beberapa petani tambak udang di Kecamatan Dungkek misalnya, kemudian di kecamatan Pragaan itu modal usahanya itu dari BMT NU,” ujarnya.
Baca Juga: 16 Tahun Berdiri, BMT NU Jatim Miliki 64 Kantor Cabang dengan Aset 321 Miliar
Melalui modal usaha dari BMT NU, lahan-lahan produktif masyarakat bisa dikelola secara mandiri dan tidak dikelola pihak luar.
“Sehingga beberapa lahan-lahan produktif untuk usaha tambak itu tidak dikuasai oleh orang luar tapi dikelola sendiri,” tambahnya.
Menurut Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, salah satu tujuan didirikannya BMT NU memang untuk kemandirian ekonomi umat.
“BMT NU dilahirkan untuk meningkatkan kemandirian NU secara kelembagaan dan kemandirian ekonomi warga NU,” pungkasnya.
BMT NU Jatim didirikan pada 1 Juli 2004 dengan modal awal 400.000. Kini saat usianya 16 tahun, aset yang dimiliki mencapai 321 Miliar dengan 64 kantor cabang yang tersebar di 12 Kabupaten/Kota di Jatim. (ubed)