Tadarus Tanean Lanjhang

Kita lahir di sebuah halaman panjang
Angin dari timur menjilat kulit kita dengan harum lahang dan garam
Lahang itu lahang sejarah, garam itu garam kebudayaan
Di dalam diri mengeras jadi tulang, ke dalam sajak menjadi kembang

Halaman kita menghampar hingga batas mata
Dari barat ke timur membentuk arah, berguru pada semesta
Bulan dan matahari, silih berganti membaca puisi

Semoga sepasir dari halaman ini jadi laru dalam tubuh
Membuat kita tumbuh dan belajar mengangguk kepada ibu
Ibu itu ibu leluhur, dengan sampir bergambar daun kecur
Di bahunya, ada selembar sampur, panjangnya tak terukur

Rumah-rumah yang berjajar rapat di halaman panjang ini
Adalah gambar keadaan hati yang rukun dan saling menyayangi
Dan di halaman, ada anak-anak berebut pelepah pisang
Dibuat sapi karapan tiruan, dipacu sepanjang halaman
Senyumnya membelah kesunyian
Sedang beberapa orang tua membakar kemenyan di kala petang
Katanya, malam Jumat arwah leluhur akan pulang

Kala purnama semekar mawar di ubun langit desa
Kita berkumpul di halaman, menyatukan suara di selembar tikar daun siwalan
Menikmati nasi jagung, kuah kelor dan ikan pindang
Serasa makan di restoran terkenal, karena berkumpul saja kita sudah kenyang

Dan di paling barat halaman panjang ini terdapat kobhung
Di sana kita bercakap dengan Tuhan atau bercakap tentang sapi karapan
Sapi karapan itu adalah yang kita pacu di medan kehidupan
Mengejar bayangan di daratan, lalu memahat nama kita di bulan.

Bungduwak, 7 Oktober 2019

Fathor Rosy, lahir di Bungduwak, Gapura Timur, Gapura Sumenep 7 November 2002. Tumbuh sebagai anak desa tak membuat semangatnya terpencil. Karya-karyanya dimuat di media lokal seperti Radar Madura, dll.

Juara II Lomba Cipta Puisi se-Madura yang diadakan oleh IPNU Galis, Bangkalan. Masuk 4 besar Pada Lomba Cipta dan Baca puisi PORSENI 2019. Saat ini masih aktif sebagai siswa di Kelas XI MA Al-Huda, Pangabasen Gapura Timur. Ia mulai belajar menulis saat aktif di Sanggar “Tujuh Kejora”. Di tengah kesibukannya sebagai Ketua III PAC IPNU Gapura, tak menjadi penghalang untuk tetap aktif di salah satu Kajian Sastra “Komunitas Kamis Sore”.

—-
-Tanean Lanjhang adalah permukiman tradisional Madura, yakni suatu kumpulan rumah yang terdiri atas keluarga-keluarga yang mengikatnya: orang tua, anak, cucu. Susunan rumah berdasarkan hierarki dalam keluarga. Barat-timur adalah arah yang menunjukan urutan tua muda. Di ujung paling barat ada langgar.

-Kobhung, tempat untuk salat dan bermusyawarah, ukurannya lebih kecil dari rumah. Biasanya dibangun di paling barat halaman.

Terkait

Puisi Lainnya

SantriNews Network