Hukum

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin Tegas akan Dalami Masalah Mafia Beras

Kiai Ma’ruf Amin tegas menyatakan untuk menyelidiki keberadaan mafia beras saat konferensi pers usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian tahun 2003 Kementerian Pertanian (santrinews.com/antara).

Jakarta – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menegaskan akan menyelidiki keberadaan mafia beras. Harga beras meningkat di pasaran dan tidak sesuai harga jual.

Kiai Ma’ruf menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian tahun 2003 Kementerian Pertanian.

“Saya akan minta pihak terkait untuk menyelidiki hal itu,” kata Wapres Ma’ruf Amin di Jakarta, Rabu 25 Januari 2023.

Kendati demikian, Kiai Ma’ruf mengatakan butuh penelusuran lebih mendalam untuk mengetahui kenaikan harga beras di pasaran. Pasalnya kenaikan harga bahan pokok makanan termasuk beras mengalami kenaikan lantaran beberap penyebab. “Saya kira soal mafia mungkin perlu kita teliti lebih jauh,” katanya.

Menurutnya, kenaikan harga BBM telah berimbas terhadap kenaikan harga komuditas lain. “Soal harga beras naik itu yang pasti dampak dari krisis pangan global yang memang sekarang naik, itu tentu akan berpengaruh,” ungkap Wapres.

Keberadaan mafiaan beras juga sempat disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso – disapa Buwas – saat konferensi pers pada Jumat (20/1).

Buwas mengatakan para mafia memainkan harga beras Bulog sehingga menjadi mahal. Harga beras medium dari Bulog dijual Rp 8.300 per kilogram ke pedagang, namun pedagang mendapat harga yang lebih mahal.

Kiai Ma’ruf menegaskan, pemerintah akan terus berupaya menjaga ketahanan pangan untuk kebutuhan masyarakat Indonesia. Salah satu cara yang diupayakan adalah dengan memasifkan kembali program diversifikasi pangan melalui pengembangan hulu-hilir pangan lokal.

“Saya lihat sudah mulai dikembangkan jagung, sorgum, sagu dan lain-lain. Bapak Presiden telah menegaskan hal ini, termasuk pada berbagai kesempatan saya mengingatkan agar percepatan program diversifikasi dan pengembangan pangan lokal ini didukung dengan riset,” pungkasnya. (ant/ari)

Terkait

NASIONAL Lainnya

SantriNews Network