Ketua PB PMII Sebut Pasca-Reformasi Baru Sebatas Demokrasi Prosedural

Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri (santrinews.com/istimewa)
Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Muhammad Abdullah Syukri mengatakan, pemerintahan pasca-reformasi baru sebatas pada pelaksanaan demokrasi prosedural, belum menyentuh pada substansi. Dengan melihat kenyataan itu, Gus Abe, sapaan akrabnya, menyebut pentingya refleksi bersama dengan jujur dan terbuka.
“Dua puluh lima tahun reformasi, saya melihatnya demokrasi prosedural kita menguat, sementara demokrasi substansial seperti mewujudkan kesejahteraan umum dan mewujudkan negara yang bebas korupsi belum sepenuhnya terlihat,” kata Gus Abe, Ahad, 21 Mei 2023.
Gus Abe berpandangan, 25 tahun reformasi membutuhkan refleksi bersama bagi semua kalangan, terutama untuk para pemangku kepentingan (stakeholders), apakah sistem politik dan pemerintahan di Indonesia sudah sesuai dengan cita-cita reformasi atau belum.
Alumnus Universitas Duisburg Essen Jerman ini mengungkapkan, untuk mencapai substansi demokrasi, seluruh elemen bangsa di Indonesia, antara lain dari unsur pemerintah, swasta, unsur organisasi masyarakat, unsur organisasi mahasiswa, para akademisi, dan media, yang harus bekerja lebih keras lagi. Artinya bahwa untuk mewujudkan negara yang adil dan bebas korupsi membutuhkan kerja besar elemen bangsa.
“Saya kira sudah ada ikhtiar baik dari elemen bangsa; dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Namun kerjasama yang baik ini harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
Sebagai pimpinan organisasi PMII, Gus Abe juga menekankan bahwa PMII terus berupaya agar demokrasi di Indonesia terus mengalami kemajuan, melalui kegiatan pendidikan kader.
“Kegiatan kaderisasi adalah cara PMII untuk menyiapkan calon pemimpin masa depan, sehingga berkontribusi terhadap kemajuan demokrasi di Indonesia,” tandasnya. (nu/red)