Arkeolog Norwegia Temukan Batu Ramalan Masa Depan Tertua di Dunia

Arkelog sedang melakukan penelitian terhadap penemuan batu rue tertua di dunia (santrinews.com/sciencealert)
Para arkeolog Norwegia meyakini bahwa mereka telah menemukan batu rune (runestone) tertua di dunia, ditulis hampir 2000 tahun yang lalu. Penemuan itu diklaim lebih tua beberapa abad dibanding penemuan sebelumnya.
Batu Rune berasal dari tradisi Viking dan Jerman kuno, dan terdiri dari aksara-aksara kuno yang terukir pada batu-batu kecil atau kayu. Ada sekitar 24 aksara atau karakter Rune, masing-masing dengan arti dan makna yang unik.
Beberapa ahli Rune percaya bahwa aksara-aksara Rune mengandung kekuatan magis atau spiritual. Penggunaannya diyakini bisa membantu untuk memperoleh wawasan dan kebijaksanaan dalam menghadapi masalah hidup.
Gambaran lebih detail, batu Rune adalah batu kecil yang digunakan dalam praktik spiritual dan okultisme untuk membaca ramalan atau prediksi masa depan. Batu Rune digunakan dalam metode divinasi yang disebut “runecasting” atau “casting the runes”. Runecasting melibatkan melempar atau menarik beberapa batu Rune dari tas atau kotak, kemudian menafsirkan arti dari simbol-simbol yang muncul pada batu-batu tersebut.
Meskipun Batu Rune digunakan dalam praktik spiritual dan okultisme, namun keakuratan dan validitas dari metode divinasi seperti Runecasting belum terbukti secara ilmiah. Interpretasi dari hasil yang diperoleh dapat bervariasi dari orang ke orang. Oleh karena itu, penggunaan Batu Rune sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan diimbangi dengan pengetahuan dan pemahaman yang memadai mengenai praktik tersebut.
Dilansir sciencealert bulan lalu, arkeolog Norwegia runolog Kristel Zilmer menyatakan, penemuan yang diyakni sebagai batu Rune itu merupakan, batu pasir coklat persegi, berukuran sekitar 30 kali 30 sentimeter (12 kali 12 inci), ditemukan selama penggalian kuburan kuno pada akhir 2021, di Tyrifjorden barat laut Oslo, menjelang pembangunan jalur kereta api.
Para arekolog juga menemukan tulang dan kayu pada lokasi yang sama. Di samping rune menunjukkan tertera tulisan antara tahun pertama serta 250 M dan diperkirakan berasal dari zaman Yesus Kristus
“Kami pikir yang pertama di Norwegia dan Swedia muncul pada tahun 300 atau 400, tetapi ternyata beberapa batu Rune (runestone) ada yang lebih tua dari yang kami yakini sebelumnya” katanya.
Batu rune itu kemudian huruf-hurufnya ditranskripsi ulang ke dalam abjad Latin. Prasasti pada rune Tyrifjorden membentuk kata yang tidak diketahui “idiberug”.
“Mungkin merujuk pada orang yang terbaring di kuburan,” ungkap Zilmer.
Runestone telah dipamerkan di Museum Sejarah Budaya di Oslo dari 21 Januari hingga 26 Februari 2023. (ari)