Memetik Hikmah Rakaat Shalat

Shalat (santrinews.com/istimewa)
Shalat merupakan ibadah wajib yang diperintahkan oleh Allah Swt. Shalat termasuk rukun Islam yang kedua. Terdapat hikmah yang dapat diambil dalam setiap rakaat shalat.
Dalam ajaran Islam, ada lima waktu shalat yang wajib dikerjakan. Shalat subuh, dzuhur, asar, maghrib, dan isyak.
Ternyata, pada bilangan-bilangan rakaat shalat menyimpan hikmah dan keutamaan tersendiri.
Dalam Majmu’ah Nabawi Al-Bantani Jilid II berjudul Sullamul Munajat karangan Syaikh Nabawi Al-Bantani dijelaskan, bahwa hikmah yang dapat dipetik dari bilangan rakaat shalat sebagai bentuk rasa syukur atas segala karunia kelima indra manusia yang diberikan Allah Swt.
Rasa syukur itu, kata ulama asal Indonesia ini, juga sebagai penghapus dosa-dosa yang dilakukan kelima indra manusia.
Hikmah Rakaat Shalat
Masih dalam kitab yang sama, Syaikh Nawawi Al-Bantani menyebutkan hikmah rakaat shalat secara rinci. Berikut penjelasannya:
1. Shalat Subuh berjumlah dua rakaat, karena indra peraba bisa merasakan kehalusan dan kekasaran. Sehingga dua rakaat subuh ini sebagai perwujudan rasa syukur terhadap dua hal itu, dan juga untuk menghapus doa indra peraba dari keduanya.
2. Shalat dzuhur berjumlah empat rakaat, karena indra penciuman dapat menghirup (mencium) aroma dari empat arah. Maka empat rakaat shalat dzuhur ini sebagai wujud rasa syukur atas karunia indra penciuman, juga untuk menghapus dosa yang ditimbulkannya.
3. Rakaat shalat asar juga berjumlah empat. Ini berarti indra pendengaran dapat mendengarkan suara dari empat arah. Selain itu, juga sebagai bentuk rasa syukur atas karunia indra pendengaran, dan untuk menghapus dosa yang ditimbulkannya.
4. Sedangkan rakaat shalat maghrib berjumlah tiga rakaat. Kenapa demikian? Karena arah yang dapat dilihat manusia ada tiga. Yaitu arah depan, samping, kanan, dan samping kiri. Indra pelinghatan tidak dapat menjangkah ke arah belakang. Sama halnya dengan rakaat yang lain, tiga rakaat shalat maghrib sebagai bentuk rasa syukur atas karunia, dan sebagai penghapus dosa yang ditimbulkan indra penglihatan.
5. Terakhir, shalat isyak berjumlah empat rakaat, karena indra pengecap dapat merasakan empat macam rasa. Dingin, panas, pahit, dan manis. Hal ini juga sebagai wujud rasa syukur dan penghapus dosa.
Selain sebagai wujud rasa syukur, shalat juga sebagai penghubung ‘komunikasi’ manusia dengan Allah Swt. Shalat menjadi sumber pemurnian jiwa, dan penyucian hati dari dosa.
Muhammad bin Ali At-Tirmidzi mengatakan, bahwa shalat adalah tiang agama, dan perkara pertama yang Allah Swt wajibkan kepada kaum muslimin. (red)