Makna Penamaan Hari Tarwiyah dalam Islam

Ilustrasi (santrinews.com/istimewa)

Tarwiyah merupakan salah satu hari yang istimewa di bulan Dzulhijjah. Penamaan Tarwiyah memiliki arti penting dalam peradaban umat Islam.

Pada hari tarwiyah ini, umat Islam disunnahkan untuk menjalankan ibadah puasa. Untuk tahun 1444 H ini, puasa tarwiyah bertepatan pada Selasa, 27 Juni 2023 H. Dua hari sebelum Idul Adha.

Makna Penamaan Hari Tarwiyah

Menyitir pendapat Fakhruddin Ar-Razi dalam Tafsir Mafatihul Ghaib, sebagaimana dikutip Sunnatullah, bahwa setidaknya ada tiga pandangan mengenai penamaan tarwiyah.

Pertama, perenungan Nabi Adam ketika membangun Ka’bah. Dijelaskan bahwa, Nabi Adam ketika diperintah untuk membangun sebuah rumah, maka ketika ia membangun, ia berpikir dan berkata, ‘Tuhanku, sesungguhnya setiap orang yang bekerja akan mendapatkan upah, maka apa upah yang akan saya dapatkan dari pekerjaan ini?’ Allah swt menjawab: ‘Ketika engkau melakukan thawaf di tempat ini, maka aku akan mengampuni dosa-dosamu pada putaran pertama thawafmu.’

Mendengar jawaban tersebut, Nabi Adam as memohon, ‘Tambahlah (upah)ku’. Allah menjawab: ‘Saya akan memberikan ampunan untuk keturunanmu apabila melakukan thawaf di sini’. Nabi Adam as memohon, ‘Tambahlah (upah)ku’. Allah menjawab: ‘Saya akan mengampuni (dosa) setiap orang yang memohon ampunan saat melaksanakan thawaf dari keturunanmu yang mengesakan (Allah).’

Kedua, perenungan mendalam Nabi Ibrahim setelah bermimpi diperintah untuk menyembelih anaknya. Saat pagi tiba, ia berpikir apakah mimpi itu dari Allah swt atau dari setan? Ketika malam Arafah, mimpi itu datang kembali dan diperintah untuk menyembelih. Kemudian Nabi Ibrahim as menegaskan bahwa mimpi tersebut betul-betul datang dari Allah swt.

Ketiga, perenungan orang haji mengenai doa-doa yang hendak dipanjatkan pada hari Arafah nanti.

Tiga pandangan tersebut tidak lain didasarkan pada makna tarwiyah sendiri. Menurut Fakhruddin, bahwa tarwiyah memiliki arti berpikir atau merenung. Sehingga, hari Tarwiyah identik dengan keadaan berpikir dan merenung tentang peristiwa yang masih dipenuhi keragu-raguan. (nu/red)

Terkait

HALAQAH Lainnya

SantriNews Network