Idul Adha dan Refleksi Kisah Nabi Ibrahim

Ilustrasi (santrinews.com/istimeww)

Sebentar lagi umat Islam akan merayakan Idul Adha yang juga dikenal sebagai Hari Raya Haji, juga Hari Raya Kurban. Secara histroris, momentum Idul Adha ini berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim dan pengorbanannya yang besar.

Sejarah Idul Adha bermula dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim yang menjalankan perintah Allah swt untuk menyembelih putranya, Ismail.

Dalam sejarah Islam, Allah swt memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya yang sangat dicintainya yaitu Ismail, sebagai bentuk pengujian kesetiaan. Ibrahim pun bersedia melaksanakan perintah tersebut.

Tetapi pada saat yang krusial, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. Tindakan ini menunjukkan keteguhan iman Ibrahim dan pengorbanan yang luar biasa.

Dari kisah Ibrahim ini mengajarkan nilai-nilai kepatuhan, pengorbanan, dan kepercayaan kepada Allah. Sebagai bentuk mengikuti teladan Ibrahim, umat Islam yang mampu dianjurkan untuk berkurban seekor hewan di Hari Raya Idul Adha dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan. Proses berkurban ini menggambarkan pengorbanan diri dan berbagi dengan sesama.

Perayaan Idul Adha dimulai dengan salat Id di pagi hari, diikuti dengan khutbah yang mengingatkan umat Islam tentang nilai-nilai yang diwariskan oleh Ibrahim.

Setelah itu shalat Id, hewan kurban disembelih oleh orang-orang yang berkurban. Daging hewan kurban kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan yang membutuhkan.

Selain itu, perayaan Idul Adha juga melibatkan pertemuan keluarga, membagikan hadiah, dan berbagi makanan dengan sesama.

Selain menjadi momen perayaan dan berkurban, Idul Adha juga memberikan pesan-pesan penting kepada umat Islam.

Perayaan ini mengajarkan pentingnya pengorbanan, kepedulian sosial, dan solidaritas umat Islam. Pesan ini mengingatkan kita untuk tidak hanya fokus pada kebutuhan diri sendiri, tetapi juga memperhatikan dan membantu orang lain dalam masyarakat. (red)

Terkait

HALAQAH Lainnya

SantriNews Network