Doa & Dzikir

Doa Meringankan Beban Masalah yang Dipikul

Ilustrasi muslimah berdoa kepada Allah Swt (santrinews.com/pexels/Anastasia Shuraeva)

Allah SWT menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk dan cahaya bagi manusia untuk menjalani kehidupan di dunia hingga akhirat kelak. Rasulullah Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang diutus Allah membawa Quran sebagai bekal kehidupan.

Manusia hidup di dunia akan diuji dengan cobaan sebagai parameter pengukur keimanan. Allah Swt menerangkan bahwa manusia itu lemah, hanya kasih sayang Allah dan Rasul-Nya yang bisa menyelamatkan manusia.

Allah Swt Maha Tahu atas kekuatan setiap insan dalam memikul beban hidupnya. Kemudian Allah yang Maha Cinta dan Kasih memberikan pentunjuk dalam mengahadapi setiap cobaan.

Allah mengajarkan manusia melalui Rasul-Nya untuk meminta pertolongan kepada Allah Swt lewat doa yang ada di Al-Quran. Berikut ini ayat dan doanya:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Layukallifullahu Nafsa Illa Wus’aha lahaa Makasabta Wa’alaiha Makasabta. Rabbanaa Laa Tu-Akhid’naa In-Nasinaa Aw Akht’aanaa, Rabbanaa wa Laa Tah’mil A’laynaa Is’ran Kamaa Ha’maltahu A’lal Ladzina min Qablinaa Rabbanaa wa Laa Tuh’ammilnaa Maa Laa T’aaqata Lanaa Bih Wa’-Fu A’nna Waghfirlana Warh’amna Anta Mawlana Fans’urna A’lal Qawmil Kaafiriin.

Artinya:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Al-Baqarah, 2: 286).

KH Zakky Mubarak salah satu pengurus PBNU menerangkan, dalam hadis riwayat Muslim diterangkan, bahwa Allah SWT mengabulkan orang-orang yang berdoa sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas. Allah berfirman menjawab permohonan hambanya dari permohonan-permohonan itu dengan jawaban Na’am (ya). Jawaban yang indah itu terus berulang berkali-kali, sesuai dengan jumlah permohonan di atas.

Tiga ayat (tulisan huruf tebal) terakhir dari surat al-Baqarah ini, merupakan bacaan dan doa yang sangat baik. Ia baik dibaca setiap saat, atau pada momentum-momentum tertentu yang dianggap perlu.

Tiga ayat di atas menjelaskan mengenai pemantapan tauhid, bahwa milik Allahlah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Pemilikan selain Allah, hanya bersifat majazi, baik dalam pemilikan harta, kekayaan, kedudukan dan sebagainya. Pemilik selain Allah hanya bersifat sementara, pemilik sebenarnya adalah Allah SWT. yang Maha Kuasa lagi Maha Bijasana.

Segala sesuatu yang dikerjakan manusia, baik yang ditampakkan atau disembunyikan, bahkan sesuatu yang disembunyikan dalam hatipun tidak luput dari hisab, yang setiap orang akan mempertanggung jawabkannya.

Ayat itu juga mengarahkan kepada kaum muslimin agar senantiasa menaati perintah Allah dan Rasul-Nya tanpa reserve. Setia manusia muslim diarahkan agar memasrahkan dirinya untuk taat dan patuh pada hukum yang telah ditetapkan Allah SWT Bahwa Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa dan Bijaksana, tidak membebankan tugas pada manusia kecuali sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Untuk itu, setiap orang mukmin diperintahkan agar berdoa, mohon kepada Allah SWT bagi kesejahteraannya lahir dan batin, termasuk doa yang disebutkan ayat di atas. (*)

Terkait

HALAQAH Lainnya

SantriNews Network