6 Syarat Wajib Puasa Ramadhan, Boleh Bolong Asal Begini

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap muslim. Namun Allah yang Maha Penyayang tidak serta merta memaksakan umatNya yang tengah tidak mampu dalam melaksanakan perintahNya. Sungguh Allah Maha Bijaksana kepada seluruh mahluk dan tidak pernah menyusahkan setiap urusan anak manusia.

Allah dan rasulNya telah menjelaskan bagaimana seseorang wajib melaksanan ibadah puasa ramadhan. Sementara bagi yang tidak mampu atau sedang dalam udzur, Allah tidak mewajibkan.

Para ulama terdahulu juga telah menjelaskan syarat wajib puasa bagi setiap anak manusia. Syarat wajib maksudnya adalah jika seseorang telah memenuhi syarat tersebut, maka wajib baginya untuk menjalankan ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan. Bila salah satu syarat ini tidak terpenuhi pada diri seseorang, maka puasa Ramadhan menjadi tidak wajib atas dirinya.

Syarat-syarat tersebut seperti dijelaska  oleh Zainuddin bin Abdul Aziz dalam kitab Fath al Mu’in wa Hasyiyah Ianah ath Thalibin, juz 2 hal. 248, sebagai berikut:

1. Islam. Maka non muslim tidak wajib melakukan puasa dan tidak wajib mengqadla’ saat ia memeluk Islam. Adapun murtad tetap berkewajiban mengqadla’ puasa-puasa yang telah ia tinggalkan bila kembali memeluk agama Islam.

2. Baligh. Sehingga tidak wajib bagi anak yang belum baligh untuk berpuasa meskipun puasa tersebut sah dilakukan olehnya bila telah mencapai tamyiz.

3. Berakal. Sehingga tidak wajib berpuasa dan tidak wajib mengqadla’ bagi orang gila yang ditimbulkan bukan karena kecerobohan. Dan wajib mengqadla’ bila gilanya ditimbulkan karena kecerobohannya seperti gila yang disebabkan obat-obatan secara sengaja.

4. Mampu berpuasa, Sehingga puasa tidak wajib bagi orang tua, orang sakit, pekerja berat dan lain-lain.

5. Suci dari haidl dan nifas.
6. Bermukim (bukan musafir).

Meskipun puasa Ramadhan tidak wajib dilakukan anak kecil, namun wajib bagi orang tua memerintahkan anaknya yang telah mencapai usia 7 tahun. Anak yang sudah mencapai 10 tahun ulama memperbolehkan untuk memukulnya (di area perut ke bawah dan tidak menimbulka cidera serius) jika tidak mengindahkan perintah puasa.

Hal ini dilakukan untuk melatih anak agar terbiasa berpuasa setelah ia baligh.15 Memerintah puasa dan memukul anak tersebut dilakukan bila si anak mampu/ kuat berpuasa.

Terkait

HALAQAH Lainnya

SantriNews Network