3 Tingkatan Puasa Ramadhan Menurut Imam Al Gazali

Ilustrasi anak muslim sedang mengaji saat puasa ramadhan (santrinews.com/pexels)

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa (Ramadhan) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu sekalian, supaya kamu sekalian menjadi bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Sungguh berdosa bagi muslim yang dengan sengaja meninggalkan puasa tanpa alasan yang benar. Padahal pada puasa ramadhan terdapat hikmah dan karunia Allah yang besar. Pintu-pintu surga dibuka dan setan-setan dibelenggu.

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Al Zalzalah: 7-8).

Kutipan ayat Quran Surat Al Zalzalah di atas mengisyarakatkan bahwa setiap amal kebaikan dan keburukan akan dibalas sesuai ukurannya. Ayat itu juga sebagai penegas bahwa tingkat keimanan dan pahala manusia sesuai dengan besaran usaha dan kesungguhannya.

Begitupun dengan puasa ramadhan. Meski Allah menjanjikan pahala dan karunia yang besar bagi yang menjalakan, namun Allah yang Maha Adil tetap membalas sesuai tingkat kesungguhan dan keimanan. Seperti yang diterangkan oleh Al-Imam al-Ghazali, dalam kitab Ihya Ulum al-Din, juz 1, halaman 235.

Menurut Imam Al Gazali, terdapat tiga tingkatan/ level kualitas puasa, sebagai berikut:

1.  Shaumul ‘umum (puasa umum), yaitu puasa yang hanya sekedar menahan diri dari makan, minum serta hal-hal lain yang membatalkan puasa.

2. Shaumul khushush (puasa khusus), yaitu puasa yang dilakukan sebagaimana puasa umum dan ditambah dengan menjaga lisan, telinga, mulut, pandangan dan seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar.

3. Shaumu khushushil khushush (puasa sangat khusus), yaitu puasa yang dilakukan sebagaimana puasa khusus ditambah dengan berpuasa dari keinginan-keinginan buruk, pikiran-pikiran duniawi dan menahan hati dari hal-hal selain Allah secara totalitas.

Sahabat Santrinews, mari kita berlomba-lomba meningkatkan keimanan kita pada ramadhan 2023 ini. Berlomba-lomba menjadi penduduk surga. Sungguh, ini adalah kesempatan yang mungkin tidak didapat lagi. Belum tentu umur kita sampai pada ramadhan berikutnya. (*)

Terkait

HALAQAH Lainnya

SantriNews Network