Pemilu 2024
PKB Sumenep Jaring 53 Bacaleg 2024, Ada 4 Materi Kelayakan

Bacaleg PKB 2024 mendengar sambutan Ketua Pokja PKB Dapil Madura Baddrut Tamam (santrinews.com/bahri)
Sumenep – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep mulai melakun penjaringan bakal calon legislatif (Bacaleg) 2024 di Aula Graha Gusdur, Jl Imam Bonjol, Pamolokan, pada Ahad 19 Februari 2023.
Penjaringan itu diformat dengan acara Silaturrahim Bacaleg 2024 dan akan dilakukan uji kelayakan kepatutan (UKK) pada 53 Bacaleg dari keterwakilan laki-laki dan perempuan.
Materi UKK yang diberikan berupa ke-NU-an dan ke-PKB-an, Wawasan Kebangsaan, Komitmen dan Loyalitas Kepartaian, terakhir Geo Politik Lokal.
Acara dihadiri oleh mantan Bupati Sumenep 2009-2019 KH A Busyro Karim, didampingi istrinya Nur Fitriana Busyro yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Timur, Ketua Pokja PKB Dapil Madura Baddrut Tamam —kini menjabat Bupati Pamekasan, Ketua PKB Sumenep KH Imam Hasyim, dan seluruh anggota legislatif Fraksi PKB DPRD Sumenep.
Ra Baddrut —sapaan akrab Baddrut Tamam— dalam sambutannya menyampaikan, uang bukan hal utama untuk berkontestasi pada pemilihan umum (Pemilu), namun yang paling utama adalah mental dan kesungguhan untuk menjadi pemenang. Hal itu, katanya, mesti dimulai dari niat yang benar.
“Jadi niatkan kekuasaan itu untuk memperjuangkan apa yang diajarkan para ulama (terutama ulama NU), berkuasa bukan hanya mengharapkan gaji, maka kalau hanya berharap gaji tidak akan ada unsur kebaikannya,” ujarnya.
Menurutnya, politik adalah seni membuat kemungkinan dan untuk mewujudkan kemungkinan itu mesti dilalui dengan perjuangan yang tidak biasa. Karena politik adalah seni, sambungnya, ide, gagasan dan gerak adalah modal yang paling utama.
“Konsiladasi, dan terus berak itu yang utama. Saya meski jadi bupati sampai sekarang masih terus silaturrahim, itu setiap hari. Usai isyak saya biasa ke tokoh-tokoh itu hingga jelang subuh, istirahat sebentar, Jam 8 kembali berkegiatan, itu konsekuensi kita jadi pemimpin, jadi jangan mengeluh,” terangnya.
Ia menjelaskan, fitrah perjuangan PKB memiliki garis yang jelas untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, yakni mengusung nilai-nilai perjuangan keagamaan, kebangsaan dan kenegaraan untuk kesejahteraan umat dan masyarakat.
“PKB itu dilahirkan oleh NU, kita sebagai kader NU yang berada dalam kekuasaan mesti menjadikan kekuasaan itu sebagai pengabdian untuk mendukung perjuangan pesantren dan para santri,” urainya.
Ra Baddrut kemudian menegaskan bahwa sanad perjuangan PKB memilik garis yang jelas hingga ke Nabi Muhammad Saw. “PKB dilahirkan oleh NU, NU itu dilahirkan oleh ulama-ulama yang ujungnya hingga ke Sayyidina Muhammad, jadi fitrahnya sudah jelas. Kekuasaan itu harus dijadikan sebagai alat pengabdian dan perjuangan,” tegasnya.
“Jadilah pelaut yang hebat, Sayyidina Muhammad dulu diludahi saat berjuang, apakah kalian sudah pernah diludahi dan dihina sebagai mana Sayyidina Muhammad? Jika belum tak pantas mengeluh dalam berjuang hanya karena alasan uang dan lelah,” pungkas Mas Tamam sebagai pesan penutup kepada seluruh Bacaleg PKB yang hadir. (ari)