Penyakit Campak pada Anak di Bangkalan Meningkat, Kota Lain Waspada
Ilustrasi anak
Bangkalan – Kasus penyakit campak pada anak di Madura terus menjadi salah satu perhatian khusu bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur. Terbaru Bangkalan mengirim sampel spesimen 13 balita yang diduga terpapar campak ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Provinsi Jawa Timur.
Semula Dinkes Jatim merilis, kasus penyakit campak di Madura mencapai 150 kasus dengan rincian, Kabupaten Sampang 57 kasus, Kabupaten Sumenep 55 kasus, Kabupaten Pamekasan 25 kasus, dan Bangkalan 13 kasus.
Menurut Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo, 13 balita yang diduga suspek campak itu berdasarkan hasil pelacakan yang dilakukan pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
“Di antaranya di Kecamatan Sepuluh, Tanjung Bumi, Tanah Merah, Arosbaya dan Kecamatan Galis,” kata Sudiyo menjelaskan, Sabtu 4 Februari 2023.
Penyebab penyakit campak pada anak di Madura karena banyak balita yang tidak diimunisasi lengkap saat pandemi COVID-19 berlangsung.
“Kami langsung bergerak cepat melakukan pelacakan dengan mendatangi secara langsung rumah-rumah warga yang memiliki balita,” katanya.
Menurut Sudiyo, gejala campak pada balita yakni mengalami panas tinggi, timbul bintik merah di tubuhnya dan demam tidak turun selama beberapa hari.
Sehingga spesimen sampel yang dikirim ke Dinkes Jatim hanya 13 orang itu,” katanya.
Berdasarkan laporan tim lapangan Dinkes Bangkalan, balita yang diduga suspek campak total sebanyak 39 orang. Akan tetapi dari jumlah itu, yang bersedia diambil spesimen hanya 13 orang. (ari)