Muhammadiyah Dirikan Rumah Sakit Lapangan di Turki dengan Tim Dokter Lengkap

Rumah Sakit Lapangan Muhammadiyah di Adana Turki (santrinews.com/istimewa)
Sumenep – Indonesian Emergency Medical Team (INA-EMT) Muhammadiyah membangun rumah sakit lapangan untuk membantu warga Turki yang terdampak gempa. Mereka datang dengan tim lengkap, mulai dari perawat, dokter, ahli farmasi hingga penerjemah bahasa.
Rombongan INA-EMT mendarat di Bandara Internasional Adana Turki pada pada Selasa 14 Februari 2023, disambut langsung oleh selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Muhammad Iqbal dan jajaran Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki.
Anggota INA – EMT Muhammadiyah itu ini terdiri dari dokter, perawat dan tim logistik dari RS PKU Muhammadiyah Lamongan, RS PKU Muhammadiyah Gombong, RS Islam Jakarta Sukapura, RS Islam Jakarta Pondok Kopi, RS PKU Muhammadiyah Metro, RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, RS Aisyiyah Bojonegoro, anggota MDMC Jawa Tengah, anggota MDMC Jawa Timur, anggota MDMC DIY dan anggota Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah. Beberapa kader PCIM Turki dan LAZISMU Turki juga membantu tim khusus menjadi penerjemah.
Tim Kemanusiaan Muhammadiyah saat mengankut logistik dari mobil pengangkut di bantu relawan Turki (santrinews.com/istimewa)
Staf Administrasi KL Lazismu PCIM Turki, Tri Julia Wulandari menjelaskan, kedatangan Rombongan EMT Muhammadiyah langsung menuju titik kumpul di Provinsi Adana. Mereka mengikuti pengarahan yang disampaikan Muhammad Iqbal. Setelah diberi pengarahan, mereka langsung bertolak ke Hassa, Provinsi Hatay, Turki sebagai wilayah terdampak untuk mendirikan rumah sakit darurat.
“Kita menempuh perjalanan sekitar 4 jam, tim tiba di lokasi dan melakukan proses bongkar muat bantuan,” katanya diterima Santrinews dalam keterangan tertulisnya.
Koordinator Logistik EMT Muhammadiyah Huda Khairun Nahar menerangkan, tim kemanusiaan Muhammadiyah itu langsung mendirikan tenda-tenda yang akan dipergunakan sebagai rumah sakit lapangan.
“Keberadaan rumah sakit lapangan ini diharapkan dapat segera melayani warga yang terdampak gempa,” ujarnya.
“Kami berkolaborasi membantu para penyintas gempa Turki terutama dalam sisi kesehatan baik fisik maupun psikis,” tegas Khairun.
Kedatangan rombongan INA-EMT ini mendapatkan sambutan hangat dari warga Turki. Erdem Güven, relawan lokal di KBRI Turki yang berada di lokasi ikut gembira atas kedatangan bantuan dari Pemerintah Republik Indonesia. Ia mengaku sangat senang sekali menjadi penyambung bahasa (penerjemahan) bagi tim INA-EMT untuk memudahkan koordinasi dengan warga Turki.
“Terkait dengan pengiriman bantuan dan rencana Pemerintah Indonesia ingin membangun rumah sakit di Turki Tenggara, sangat berarti dan penting bagi kami semua, apalagi dalam keadaan begini sangat susah dan parah kondisinya. Sekecil apapun bantuan dan pengiriman, itu semuanya benar-benar penting,” ucap Erdem Güven. (ari)