KH Yahya Ingatkan Jamaah tidak hanya Numpang Nama di NU

MWCNU Giligenting Sumenep menyelenggarakan peringatan 1 abad NU dengan istighotsah dan tumpengan (santrinews.com/istimewa)
Sumenep – Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Giligenting, Sumenep KH Yahya menegaskan bahwa NU di abad keduanya nanti harus lebih kuat, lebih banyak lagi dalam berkontribusi kepada Indonesia dan dunia. Ia juga berharap kepada semua jamaah untuk tidak hanya numpang nama di NU.
“Mari keterlibatan kita di NU itu semakin diperjelas. Dan untuk semua badan otonom atau banom harus terus satu barisan, satu komando, jangan sampai berjalan sendiri-sendiri, karena hal itu yang akan melemahkan NU,” kata KH Yahya.
Hal tersebut disampaikan KH Yahya saat sambutan dalam acara tasyakuran puncak 1 abad NU yang digelar MWCNU Giligenting. Bertempat di halaman kantor MWCNU setempat, Jumat, 3 Februari 2023.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep, Ustaz Moh Halili dan H Yusuf Efendi. Tasyakkuran 1 Abad NU ini dilaksanakan bersama PRNU dan sejumlah banom NU lainnya. Seperti Ansor, IPNU-IPPNU, dan Pergunu.
Ada juga IKA PMII, Pagar Nusa, Banser, Muslimat NU, Fatayat NU, dan Sako Ma’arif NU bergabung. Selain itu, hadir juga dari pihak Polsek dan Koramil setempat.
Sementara, ketua panitia Rodi Hartono mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak sehingga acara bisa terlaksana dengan baik. Dirinya berharap di abad kedua nanti, NU di Giligenting tetap ada dan eksis.
“Mari dorong putra-putri untuk aktif di seluruh banom NU, lengkap semuanya ada. Melakukan perjuangan dan pengabdian di NU juga bukan karena menjadi ketua, tidak penting, semuanya sama,” kata pria yang juga Ketua PAC GP Ansor Giligenting tersebut.
Acara juga diisi istighasah yang dipimpin Rais MWCNU Giligenting, KH Muh Zuhdi Salim. Sedangkan tausiah oleh Wakil Ketua PCNU Sumenep, H Yusuf Efendi dan diakhiri pemotongan tumpeng. (nu/red))