Perluas Jaringan, PT Pos Indonesia Gandeng Ribuan Pesantren

Penandatanganan Mou PT Pos dan PBNU (nu.or.id/santrinews)

Jakarta – Dalam rangka memperluas jaringan pelayanan pos di berbagai pelosok daerah, PT Pos Indonesia menggandeng 24.000 pondok pesantren berbasis Nahdlatul Ulama.

Kerjasama itu untuk menjalankan tugas dalam bidang pos, mulai dari pengiriman dokumen, barang, hingga jasa transaksi pembayaran berbagai keperluan. Diharapkan kerjamasama ini dapat mempermudah para santri dan masyarakat di sekitar pesantren yang pada umumnya berada di pedesaan.

“Mereka selama ini kesulitan menjangkau perkotaan untuk melakukan transaksi pembayaran listrik, telepon, pengiriman dokumen, barang, dan uang,” kata Direktur Ritel dan Properti PT Pos Indonesia, Setyo Riyanto, di Bandung, Kamis, 6 Juni 2013, seperti dilansir voaindonesia.com.

Ia menambahkan, melalui kerja sama ini layanan pos akan ada di setiap pesantren dan para santri akan diberi pelatihan secara rutin oleh perusahaan negara tersebut.

Untuk saat ini, sebagai langkah awal, PT Pos akan melakukan uji coba di pesantren yang ada di Jakarta dan Jawa Barat, untuk selanjutnya dilakukan di seluruh pesantren NU di Indonesia.

“Dari hasil pembicaraan kita dengan NU, NU sendiri siap. Mereka sudah punya peralatan yang memadai, sangat sederhana (sistem operasionalnya),” ujar Setyo.

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj mengatakan, NU dan PT Pos Indonesia memiliki kesamaan visi, yaitu sama-sama berorientasi kerakyatan.

“Kalau kerja sama ini betul-betul terlaksana dengan baik, akan ada manfaat keuntungan bagi kedua belah pihak, baik keuntungan pengalaman – yang paling penting, pendidikan, dan lagi juga keuntungan materi yang sudah barang tentu akan kita capai dengan tulus ikhlas,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan berharap, kerja sama tersebut tidak hanya sekadar perencanaan, namun langsung dijalankan.

Sebagai langkah awal, Dahlan meminta agar PT Pos Indonesia dalam waktu tiga bulan ke depan sudah dapat merekrut 50 pesantren untuk mengoperasikan kerja sama tersebut.

“Tahap pertama, minta daftar kepada PBNU 100 pesantren. Tahap kedua adalah melakukan survei dan penelitian, dari 100 itu mana yang bisa cepat dibuka sebanyak 50 buah (pesantren). Tahap ketiga adalah merekrut para santri atau para tenaga untuk diadakan pelatihan,” ujarnya.

Menurut Dahlan, kerja sama seperti yang dilakukan oleh PBNU dan PT Pos Indonesia sangat penting untuk memperluas akses pelayanan sampai ke desa-desa. (ahay/saif).

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network